Welcome, you've found the way to my homepage.... nice to have you here ;-)
I hold a Ph.D. in physics from
Apart from science and IT, I *love* Blues, Soul, R'n'B, Funk, Hip Hop. See
for some of my favorite CDs and live gigs.
Send me an e-mail if you want.
It’s salmon season, folks!
At Chamberlain’s Steak & Chop House, we pride ourselves on offering the freshest, most delicious meats and seafood sourced from the best regions. This time of year, it’s Alaskan Salmon. So in honor of this incredible fish, we thought we’d share 5 interesting things about salmon in that region you may not know:
Salmon Can Change Color
As salmon mature, they change colors. For example, at birth, sockeye salmon are small, spotted fish with a light-colored sheen. When they grow to adulthood, they take on a light, silvery color. When it’s time to spawn, they begin to change to the coppery red color they are known for with bright green heads. At our seafood grill near me, we have Alaskan salmon.
Wild Salmon has a Keen Sense of Smell
So exactly how are these salmon able to find their way back to their original spawning grounds? Many scientists believe it is due to their sense of smell. Their keen sense of smell means they can smell even one drop of scent in an area as big as 10 Olympic-sized swimming pools!
Not All Wild Salmon is the Same Species
Wild salmon are not all created equal. In fact, the Pacific region of the United States and Canada is home to 6 different species of salmon. Examples include the Atlantic salmon, Sockeye salmon, Chinook salmon, Chum salmon, Coho salmon, and the Pink salmon. Some researchers also classify the Steelhead as yet another salmon species, previously thought to be closer to a trout in nature.
Chamberlain’s Has Fresh Pacific Salmon!
It’s salmon season and Chamberlain’s Steak & Chop House – a great seafood grill near me – has what you crave. Come see us this week for an impeccable meal.
The Land Trust's 2016 January Nature Night is all about Salmon in the Deschutes. Want to brush up on your salmon facts before then? Here are 10 facts about salmon that you may not have known:
1. Chinook are the largest of the Pacific salmon we see in the Northwest. Their large size allows them to spawn in larger gravel than most other salmon. Pink salmon are the smallest.
2. Chinook can live up to nine years and can grow to be more than 100 lbs! These bigger fish are rare, and most mature Chinook are under 50 lbs.
3. On average, salmon live 4-5 years, but can live up to 7 years.
4. There are 8 species of Pacific salmon: Chinook, Coho, Chum, Sockeye, Pink, Steelhead trout, Masu and Amago salmon (two Asian species).
5. Salmon species have adapted to use virtually every part of every stream in the Northwest. For example, Pink salmon tend to prefer the lower reaches of bigger rivers like the Lower Columbia River. Chinook salmon will use the main stem of a river like the Deschutes and its larger tributaries like Whychus Creek. Coho prefer smaller tributaries.
6. Salmon change color to attract a spawning mate, and many male salmon develop a hooked jaw during spawning called a kype. Those salmon with the larger kype have been said to be dominant over those with a smaller kype.
7. Female salmon can have between 1500 and 10,000 eggs and only 0-10 of these eggs will survive to be adults. On average, two adults per spawning pair are produced.
8. Chinook rear in freshwater from 3 months to a year. Spring Chinook and fish in northern areas tend to stay in streams for a year.
9. Salmon are considered a keystone species--a species on which other species in nature depend. Not only do salmon provide nutrients for streams and rivers because they die after they spawn, they are also a key part of the diet of other land-dwelling wildlife. Studies have shown that salmon play an important role in returning nutrients to forests by other animals dragging salmon carcasses from the stream and into the forest to eat. When keystone species are removed from their habitats, many parts of the natural system begin to change. Other examples of keystone species include beavers and wolves.
10. Chinook salmon make up 80% of the summer diet of killer whales in the Pacific Northwest, telling us that salmon habitat restoration in Central Oregon has implications as far away as the Pacific Ocean. Our waters are all connected!
Land Trust properties are an important part of salmon recovery in Oregon. The waters of Whychus Creek, Lake Creek, Crooked River, McKay Creek, and others play a vital role in the spawning and rearing of ocean-going fishes. Restoration of fish habitat along these waterways has been our focus, and continues to be through the Campaign for Whychus Creek.
USGS Western Fisheries Research Center: http://wfrc.usgs.gov/outreach/salmon.html
Port Gamble S'Klallam Tribe: http://www.pgst.nsn.us/content/pdfs/SalmonFacts.pdf
Berada di sebuah daerah tertentu memang akan sangat tepat dan menarik bila kita kemudian bisa mendapatkan sesutau yang khas dari tempat tersebut. Nah, bila Anda sedang atau akan ke Belitung, ada sebuah benda khas setempat yang sangat spesial bila bisa Anda miliki. Benda khas Belitung dan hanya ada satu-satunya di Indonesia tersebut adalah Batu satam. Batu satam memang sangat sangat khas dari Belitung. Hal ini terlihat dari penetapan batu satam ini sebagai ikon Tanjung Pandan sebagai ibu kota Belitung.
Batu Langka nan Istimewa
http://www.belitungisland.com
Batu satam ini memang terbilang sangat istimewa. Pasalnya, batu satam adalah satu-satunya jenis batuan di Indonesia yang hanya ditemukan di Belitung. Di dunia sendiri, batu satam ini hanya ada dibeberapa tempat saja seperti di Australia dan Cekoslowakia. Batuan ini sendiri termasuk batuan langka. Ini karena batuan ini terbentuk dari proses alam jutaan tahun lalu yang tidak biasa yaitu karena adanya reaksi dari antara batu meteor yang jatuh ke bumi dengan lapisan bumi yang mengandung timah. Seperti kita tahu bahwa kandungan timah di Belitung ini memang sangat besar. Dari sinilah kemudian muncul batu Satam yang indah dan banyak diburu para kolektor batu di seluruh dunia.
Penemuan dan Penelitian Batu Satam
http://www.belitungisland.com
Menilik riwayatnya, Batu Satam ini pertama kali ditemukan oleh penambang timah beretnis China di tahun 1973 pada kedalaman 50 meter di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Belitung. Karena penemuan oleh orang Tionghoa inilah kemudian muncul nama Satam. Nama Satam ini memang berasal dari bahasa Cina yang terdiri dari dua kata yakni “Sa” yang artinya pasir dan “Tam” yang bermakna “empedu”. Dari sini maka Satam berarti empedu pasir. Namun oleh ilmuan lain dari Belanda bernama Ir. N. Wing Easton yang melakukan penelitian ditahun 1922, batu Satam ini diberi nama Billitonite. Istilah lain yang muncul untuk nama batuan meteor ini adalah Taktite yang diberikan oleh para ilmuan. Batuan ini memang begitu menarik sehingga banyak ilmuan yang menelitinya. Beberapa institusi ilmiah yang meneliti dan menguji batuan Satam adalah Fakultas MIPA Universitas Padjajaran dan Laboratorium Kimia Mineral dan Lingkungan. Berdasarkan penelitian tersebut didapati bahwa batuan satam memang terbentuk dari perpaduan dari timah dengan meteor yang jatuh ke bumi sekitar 700 ribu tahun lalu.
Ciri Umum dan Ciri Asli Batu Satam
http://www.belitungisland.com
Batu Satam memang berbeda dengan batuan lainnya. Pada umumnya batu yang ditemukan sekitar 50 meter di bawah permukaan tanah ini memiliki ciri bagian luar yang tidak rata dan berlekuk-lekuk seperti dihiasi ukiran. Namun pada bagian dalamnya kita akan mendapati hal sebaliknya yaitu halus, rata seperti kaca berwarna hitam. Sementara itu untuk bentuk awalnya sebelum dipoles pengrajin terbilang variatif, ada yang bulat, lonjong hingga tak beraturan. Untuk mendapatkan batu satam yang asli maka Anda harus teliti dan cermat. Nah berikut ini adalah beberapa ciri batu satam yang asli tersebut.
1. Adanya guratan pada batuan satam dengan ukuran besar. Tapi pada batuan satam yang sudah dipotong menjadi kecil maka jarang sekali didapati guratan. Jadi dari sini Anda harus berhati-hati dan tidak boleh salam paham saat akan membelinya. 2. Ukuran batu satam yang paling besar yakni 15 cm. Jadi bila mendapati ukuran batu satam yang lebih dari 15 cm perlu dipertanyakan keasliannya. 3. Bila Anda akan membeli batu satam dengan ukuran yang tipis maka bila diberikan cahaya senter akan menampakkan warna hijau. Tapi bila batuan satam tersebut berbentuk bulat maka akan sulit untuk mengujinya dengan senter. 4. Warna batu satam yang asli adalah sangat hitam pekat yang didukung dengan permukaan yang mengkilap. Semakin mengkilap batu satam maka akan semakin tinggi harganya.
http://www.belitungisland.com
Batu Satam sebagai Souvenir Khas Belitung
Batu satam ini memang sangat khas dari daerah Belitung. Maka dari itu tidak sedikit pengunjung yang datang ke Belitung kemudian menjadikan batu satam sebagai souvenir yang ingin dibawa pulang. Batu satam sendiri memang menjadi barang yang banyak dicari dan diburu, terutama oleh para kolektor. Ini katena batu satam ini memang memiliki beberapa unsur seperti keindahan, keunikan dan kandungan magnet yang tidak dimiliki batu-batu lainnya. Tidak hanya itu, beberapa orang bahkan menganggap dan meyakini bahwa batu satam punya kekuatan tersendiri yang kemudian bisa digunakan untuk beberapa keperluan seperti penolak jin, setan serta penangkal racun. Untuk bisa mendapatkan batu satam dengan harga yang lumayan, Anda bisa mendatangi pusat kerajinannya yang ada di Pangkal Lalang, Tanjung Pandan, Belitung. Para pengrajin batu satam di Pangkal Lalang, Tanjung Pandan memang mendapatkan bahan batu satam ini langsung dari para penambang timah.
http://www.belitungisland.com
Pengrajin dan Penambang Batu Satam
Bicara mengenai para penambang satu satam ini memang akan ada bermacam-macam ragamnya. Tidak hanya mengenai harganya, tapi cara mendapatkannya pun terbilang unik. Ini karena banyak penambang yang mendapatkannya secara tidak sengaja. Sementara bila mereka mencarinya dengan sengaja, maka tidak jarang malah tidak mendapatkan batu satam. Untuk mendapatkan batu satam ini memang diakui para penambang terbilang sulit. Ini karena untuk mendapatkannya penambang harus mencarinya di bekas penambangan, itupun tidak semua spot atau area penambangan yang memiliki kandungan batu tersebut. Batu satam yang dijual para penambang sendiri dengan dua jenis yakni menjual apa adanya ketika pertama kali ditemukan atau menjualnya setelah menggosoknya. Sedangkan untuk para pengrajin batu satam biasanya akan menilai harga batu satam dari ukuran dan kualitas bagus-tidaknya. Batu satam sendiri bisa dibeli pengrajin dari para penambang dengan harga hingga jutaan rupiah. Setelah mendapatkan batu satam dari para penambang, para pengrajin akan langsung mengerjakan pembentukan batu satam agar terlihat lebih cantik. Biasanya batu satam ini dibentuk pengrajin menjadi berbagai macam hal seperti perhiasan, tasbih atau juga tongkat komando untuk kalangan militer.
Setelah membentuknya menjadi bentuk yang lebih cantik, pengrajin akan menjualnya pada konsumen. Harga batu satam dari pengrajin ini tentu lebih mahal dari harga penambang, dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Harga batu satam yang mahal ini memang lumrah. Ini karena keberadaan batu satam yang langka dan sulit ditemukan. Pemasaran batu satam Belitung sendiri bukan hanya di Indonesia saja. Tapi batu satam Belitung ini juga banyak diminati oleh pangsa pasar mancanegara seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang dan Hongkong. Mengenai harganya, batu satam terbilang selalu stabil, tidak seperti harga batu akik yang naik turun. Istilahnya harga batu satam ini tidak mengenal musim sehingga Anda tetap bisa mendapatkan harga yang tinggi bila ingin menjualnya lagi pada orang lain.
Tags: #ecns2007, #estudisprecolombins, #grupoalvorada
Wild Pacific Salmon Feeds Over 100 Species
Who would have thought? It’s crazy. When exploring the ecosystems along the West Coast, researchers have found that the impact of the salmon far surpasses that of just the animals that eat it in the ocean. Sure, killer whales in the region – and humans – both rely heavily on salmon as a key part of their diet. But researchers have also found decaying fish remains miles and miles from the shoreline. The thought is that animals have consumed salmon, left the remains deep in the forest, and this then acts as up to 50% of the nitrogen for the soil throughout the region!
Salmon are Anadromous
“Anadromous” means that salmon spend their lives both in the freshwater rivers and lakes of Alaska and the Pacific ocean. Salmon are spawned in the freshwater, and as they grow to maturity, they spend time out in the ocean. When it’s time for them to perform their final act of reproduction, they travel back to the freshwater areas they were born. It’s miraculous and rare for species to live in both places. At our seafood grill near me, we find this remarkable.